MAKE YOU ALWAYS COOL, CALM AND CONFIDENCE

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Diimbau Tak Berlebihan Makan Petai dan Jengkol!

Posted by Fashion on Senin, 13 Februari 2012 , under | komentar (0)




http://emkanna.files.wordpress.com/2011/02/petai.jpg

Petai dan jengkol sering dipandang sebagai makanan kampung. Meski berbau menyengat, banyak orang menggemarinya. Seperti pangan lainnya, petai dan jengkol selain bermanfaat juga berbahaya jika dimakan berlebihan.

Petai (Parkia speciosa) sangat populer di Indonesia, juga di Laos, Burma, Malaysia, Singapura, bagian selatan Thailand, dan timur laut India. Selain dinikmati oleh warga lokal, petai juga diekspor dalam bentuk beku atau direndam air garam.

Polong yang berbau menyengat ini diketahui sebagai sumber antioksidan alami. Peneliti dari National University of Singapore menyebutkan bahwa petai tinggi kandungan zat phenolic, lebih tinggi dibanding sayuran lain. Polongnya lebih banyak mengandung phenolic dibanding bijinya, sehingga kandungan antioksidannya lebih tinggi.

http://4.bp.blogspot.com/_rEbw-FcL00M/TNrOJ3WIWiI/AAAAAAAAB1A/VKf1fycfcn0/s1600/petai1.jpg


Biji petai juga mengandung vitamin C, namun tidak dengan polongnya. Selain itu, petai juga mengandung vitamin A, B6, dan B12, serta potassium dan zat besi.

http://1.bp.blogspot.com/-hrXt90yVxKw/Tznr-5gmVwI/AAAAAAAAD8A/z3viCeRzzV4/s1600/Capture.JPG


Bau petai bisa tahan 2 hari di mulut dan di tubuh akibat kandungan asam amino tertentu. Karena merupakan sumber karbohidrat kompleks, petai dapat membuat kentut berbau busuk. Konon petai dapat menghasilkan serotonin yang dapat menimbulkan rasa nyaman.
Petai dipercayai memiliki berbagai khasiat, di antaranya menetralkan asam dan mengurangi iritasi di usus. Riset membuktikan bahwa petai dapat mengurangi resiko kematian akibat stroke hingga 40%. Selain itu, konsumsi petai dapat mengatasi anemia dan tekanan darah tinggi.

http://doyanmasaknmakan.files.wordpress.com/2011/02/jengkol.jpg


Namun, petai tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Berdasarkan penelitian petai dapat membahayakan ginjal. Orang yang menderita asam urat juga tidak boleh memakan petai.

Bagaimana dengan jengkol? Buah yang bernama ilmiah Archidendron pauciflorum ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Ekstrak bijinya dapat menghasilkan warna ungu, sehingga biasa digunakan sebagai pewarna tekstil.

Selain di Indonesia, jengkol juga dikonsumsi di Malaysia, Myanmar, Bangladesh, dan Thailand bagian selatan. Konon, jengkol dapat mengatasi diabetes dan tekanan darah tinggi. Walau belum dibuktikan secara ilmiah, jengkol juga bisa mengobati anemia karena kandungan zat besinya yang tinggi.

Menurut detikhelath, tiap 100 gram jengkol terdapat 4,7 gram zat besi. Rata-rata orang mengonsumsi 20-50 gram per porsi, sehingga dari jengkol saja dapat diperoleh zat besi sebanyak 0,85 – 2,3 gram. Padahal secara umum manusia hanya membutuhkan asupan zat besi harian sebanyak 0,11-0,27 gram.

Terlalu banyak mengonsumsi jengkol dapat menyebabkan keracunan. Buah ini mengandung asam jengkolat (djenkolic acid) yang bila mengendap dapat membentuk kristal berujung runcing. Endapan ini berbahaya karena dapat melukai pembuluh darah dan saluran kencing.

Gejala keracunan jengkol adalah nyeri perut, mual dan muntah, susah buang air kecil, hingga berkurangnya volume urin yang disertai bercak darah. Jika tidak ditangani dengan benar, korban dapat menderita asam urat dan gagal ginjal akut. Gejala ini biasanya menyerang pria dan tidak langsung terlihat, namun dapat terakumulasi seiring seringnya memakan jengkol.

Belum jelas berapa takaran jengkol yang aman dikonsumsi. Selain itu, toleransi individu terhadap asam jengkolat juga berbeda-beda. Jika mengalami nyeri perut, mual, muntah, dan susah buang air kecil, atasi dengan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika perlu, minum arang yang dihaluskan dan dicampur ke dalam air putih untuk menyerap racun jengkol yang tertinggal di saluran pencernaan.

Namun, jika sudah parah seperti keluar kencing darah dan tidak doyan minum, segera ke dokter atau rumah sakit. Dokter akan memberikan infus natrium bikarbonat untuk menyeimbangkan komposisi kimia dalam tubuh usai keracunan asam jengkol.

(Odi/fat)


http://jepretanhape.files.wordpress.com/2009/07/buah-jengkol-06.jpg

5 Kebiasaan Sehari-hari yang Menambah Timbunan Lemak Perut

Posted by Fashion on , under | komentar (0)




http://fachriansah.files.wordpress.com/2011/01/makan-semangka.jpg


Perut bisa membuncit karena kebiasaan yang Anda lakukan sehari-hari. Ada lima aktivitas harian yang bisa membuat timbunan lemak di perut bertambah.

Dengan sedikit usaha, Anda sebenarnya bisa mengurangi lemak di perut. Berikut ini lima kebiasaan sehari-hari yang sebaiknya Anda ubah agar perut tak semakin gendut, seperti dikutip dari Health:

1. Terlalu Banyak Konsumsi Gula
Menurut Jorge Cruise, penulis buku 'The Belly Fat Cure', mengurangi konsumsi gula akan menjaga tingkat insulin dalam tubuh tetap rendah dan juga menjaga tingkat glukagon tinggi. Glukagon adalah hormon yang membantu melawan lemak perut. Oleh karena itu Anda sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi gula agar hormon dalam tubuh dapat memangkas lemak di perut.

2. Makan Terlalu Cepat
Kebiasaan mengunyah makanan dengan perlahan, kecil kemungkinannya 'menimbun' berat berlebih. Menurut Dawn Jackson Blatner, RD, penulis buku 'The Flexitarian Diet', mengunyah adalah cara yang paling ampuh untuk menghindari perut kembung. Tanpa mengunyah yang cukup, makanan tidak akan dicerna dengan baik sehingga membuat perut menjadi terisi gas dan mengembung.

3. Kurang Tertawa
Ahli pilates, Kristin McGee, menganjurkan untuk tertawa agar mengurangi lemak tubuh. Hal ini dikarenakan setiap kali Anda tertawa, Anda telah mengencangkan otot perut. Tidak perlu usaha yang sulit bukan untuk mengurangi volume lemak dalam perut?

4. Jarang Minum Air Putih
Manfaat air putih bagi tubuh sudah tidak perlu diragukan lagi. Tidak hanya bermanfaat membantu fungsi otak, ginjal, hati dan mempercepat metabolisme. Cukup minum air putih sebelum makan dapat membantu menurunkan berat badan karena bisa menekan nafsu makan.

5. Suka Makanan Asin
Konsumsi garam yang berlebihan membuat tubuh menahan air. Hal ini bisa membuat area perut tampak buncit. Sebab itu, hindari atau kurangi makanan yang banyak mengandung garam, salah satunya fast food. Biasakan menyajikan makanan tanpa menggunakan garam. Anda bisa menggantinya dengan berbagai macam bumbu dapur (rempah-rempah) untuk memperkaya rasa masakan. Pilih juga bahan makanan yang 'netral', seperti daging ayam tanpa kulit, susu skim, buah dan sayuran segar.


(eny/eny)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOdoC9AKXR_J6KdFTjwKhbxhnxWNmbwM2SgMlormHhzoYvoY9bf1oR3c7pozPzjPoYtKoF6fgRJRbdZz4-FhOAbNmwmE9IzYTbARpnJhhjm7P-4-FLjlXDGn_EWq2T3zKg9WTils6YHIo/s320/100010.jpg

Entri Populer

Latest News