MAKE YOU ALWAYS COOL, CALM AND CONFIDENCE

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Keturunan Para Naga, Merayakan Tahun Naga

Posted by Fashion on Jumat, 24 Februari 2012 , under | komentar (0)



Keturunan Para Naga, Merayakan Tahun Naga

lukisan naga
salah satu lukisan tradisional Cina bertema naga
Naga merupakan bagian penting dari mitologi dan kebudayaan Cina. Buktinya sampai hari ini tarian naga masih tetap dimainkan diberbagai tempat dan berbagai kesempatan. Bahkan bangsa Cina telah menjadikan naga lebih dari identitas, bangsa Cina menganggap dirinya adalah keturunan para naga. Lebih dari itu naga merupakan salah satu mahluk paling unik dan paling mistik. Kemistikan naga diidentikkan dengan angka 9 karena dihampir seluruh tubuhnya terkait dengan angka 9.
Diantaranya, naga memiliki 9 karakteristik. Karakteristik naga tersebut didiskripsikan secara rinci oleh seorang sarjana bernama Wang Fu pada kekuasaan dinasti Han (206 SM - 220 M). Menurut Wang, naga itu bersisik seperti ikan, bertanduk seperti rusa, kukunya seperti rajawali, telapak kakinya seperti telapak harimau, berleher seperti ular, kupingnya seperti rusa atau lembu, kepalanya seperti unta, perutnya seperti tiram atau kerang, dan matanya seperti mata setan atau siluman. Berikutnya adalah sisik dalam tubuh naga yang berjumlah 117, 81diantaranya berkarakter Yang (positif) dan 36 lainnya berkarakter Yin (negatif).
Masuknya naga dalam sendi-sendi kehidupan muncul dalam astrologi. Dalam penanggalan Cina, naga muncul setiap 12 tahun sekali. Tetapi setiap kemunculannya selalu berbeda. Kemunculan naga dalam astrologi dipengaruhi oleh 5 elemen yaitu kayu, api, bumi, besi, dan air.
Naga Kayu. Memiliki sifat  kreatif, imajinatif, dan keingin tahuan yang besar. Seorang pemikir dan konseptor yang cerdas. Meskipun tidak egois seperti Naga lainnya, ia masih terang-terangan dan tak kenal takut ketika ditantang.
Naga Api. Terbuka dan kompetitif. Kemauannya keras, ambisinya tak terpuaskan. Mudah marah dan tidak mengenal toleransi. Karena sifat-sifat tersebutlah maka sebuah kerajaan bisa didirikan.
Naga Bumi. Tenang dan lebih reflektif. Naga bumi sangat menghormati pendapat orang lain bahkan jika terbukti gagal, naga bumi bisa bersetuju dengan pendapat orang lain. Ambisius namun tidak mudah marah, karenanya naga bumi tidak mungkin menjadi seorang diktator. Namun disisi lain yang sangat diminta dari orang lain adalah rasa hormat.
Naga Air. Kurang egois dibandingkan naga yang lain. Ia juga kurang haus kekuasaan bahkan bisa menerima kekalahan tanpa tuntutan. Tetapi naga air adalah negosiator yang baik karena ia tahu kapan, dimana, dan bagaimana melakukan tekanan-tekanan untuk mendapatkan keuntungan.  
Naga besi.  Kemauannya keras, kaku, kurang fleksibel, dan agresif. Keberhasilan yang didapat seringkalai karena mereka menolak kegagalan. Hebatnya meraka selalu tepat dalam bertidak. Kejujuran dan kemurnian kemuliaan dari naga besi.
Dalam tradisi Cina, dan  filsafat Timur, naga merupakan pembawa kebebasan untuk menuju nasib yang lebih baik, lebih dari itu naga adalah penguasa. Oleh karenanya, seseorang yang lahir di tahun naga akan memberikan keberuntungan dan pemberi keseimbangan, karena hal itu pula yang menjadikan anak naga  dihormati dan disegani.

Bangkitnya Barongsai Indonesia

Posted by Fashion on , under | komentar (0)




Bangkitnya Barongsai Indonesia

 
tari barongsai
Kesenian Barongsai
 
Kesenian Barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad ke-17, ketika terjadi migrasi besar dari Cina Selatan. Tarian tersebut akhirnya menjadi begitu marak di Indonesia ketika perkumpulan bernama Tiong Hoa Hwe Koan (THHK) terbentuk. Perkumpulan tersebut dibentuk oleh para imigran dari Cina, karena mereka merasa bahwa kaum keturunan Cina sama sekali tidak dihargai oleh pemerintah Belanda yang saat itu menjajah Indonesia.
Bentuk diskriminasi dari pemerintah kolonial saat itu adalah pelarangan bagi para anak-anak keturunan Cina untuk mendapat pendidikan di sekolah. Untuk dapat bersekolah, anak-anak tersebut harus mempunyai orang tua yang kaya atau mempunyai peran penting untuk orang-orang Belanda. Di sinilah peran THHK menjadi begitu penting. Mereka mampu memberikan bantuan dengan membangun sekolah bagi ribuan anak-anak keturunan Cina.
Selain membantu dalam hal pendidikan, THHK juga memberikan andil besar dalam hal kesenian. Organisasi tersebut berperan besar dalam pertumbuhan kesenian tari Barongsai untuk berkembang di bumi Indonesia. Dengan tersebarnya beberapa cabang perkumpulan THHK di Indonesia, otomatis juga mendorong perkembangan Tarian Barongsai di penjuru negeri.
Saat itu, selalu terdapat grup-grup Tarian Barongsai di setiap cabang organisasi THHK. Namun, meletusnya Gerakan 30 September (G30S/PKI) membuat kesenian asli Cina tersebut harus terhenti. Situasi politik yang tidak memungkinkan pada masa itu membuat seluruh kebudayaan Cina dibungkam bahkan Barongsai harus dimusnahkan dan dilarang untuk ditampilkan lagi di Indonesia.
Pelarangan tersebut terus berlangsung pada saat Indonesia berada di bawah rezim Orde Baru. Namun, kesenian Barongsai terus menggeliat. Kota Semarang menjadi  salah satu tempat kehidupan kesenian Barongsai ditampilkan secara besar-besaran dan terbuka. Bertempat di Klenteng Sam Poo Kong atau kerap disebut Kelenteng Gedong Batu, Tarian Barongsai cukup sering ditampilkan di sana.
Pertunjukkan Barongsai tersebut diikuti oleh enam perguruan silat terkenal yang ada di kota Semarang. Perguruan tersebut adalah, Sam Poo Tong dengan seragam putih-jingga hitam, Hoop Hap Hwe (putih-hitam), Djien Gie Tong atau Perguruan Budi Luhur (kuning-merah-hitam), Djien Ho Tong (putih-hijau), Hauw Gie Hwee (hijau-kuning-hijau) dan terakhir dari Persatuan Olah Raga Silat Gabungan (Posigab, biru-kuning-biru).
Selepas rezim Orde Baru tepatnya pada masa pemerintahan Gus Dur, Tarian Barongsai kembali bisa dimainkan di Indonesia secara terbuka dan bahkan menjadi hiburan yang ditunggu-tunggu. Tarian Barongsai Indonesia sudah merambah ke luar negeri dengan mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan dunia. Bahkan beberapa perguruan dan perkumpulan Barongsai sempat meraih berbagai gelar juara di luar negeri.
Prestasi yang paling membanggakan dalam bidang tari Barongsai sempat dicetak oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). PSMTI pada 2006 sempat meraih gelar juara satu dalam sebuah kejuaraan dunia yang melombakan tari kesenian Barongsai. Selain itu, perguruan Tri Pusaka Solo juga berhasil memperoleh juara satu di ajang President Cup pada bulan Agustus 2007.

Posted by Fashion on , under | komentar (0)



Cheongsam Bagian Dari Gaya Busana Dunia

Share to Facebook
Cheongsam atau qipao
Cheongsam atau qipao versi modern
Salah satu ikon dari sebuah budaya adalah pakaian tradisionalnya. Pakaian yang memiliki ciri khas, mulai dari desain, jenis kain, warna-warna dan juga jenis pakaiannya. Cina sebagai bangsa yang besar juga memiliki pakaian tradisional yang masih dipertahankan dan dipakai dengan bangga oleh warganya. Bahkan telah menginspirasi para designer dunia dalam membuat karya-karya yang bernuansa Cina.
Cheongsam, namanya, pakaian tradisional perempuan Cina, sedangkan untuk pakaian pria disebut Changshan. Nama Cheongsam yang berarti “pakaian panjang”, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari dialek Kanton, Provinsi Guangdong di Tiongkok. Di daerah lain, termasuk Beijing, dikenal dengan nama “qípáo”. Biasa disebut juga sebagai “gaun mandarin”.
Dalam sejarahnya, ketika bangsa Manchu selama Dinasti Qing menguasai Tiongkok, kemudian muncul strata social tertentu. Di antara mereka adalah “Panji” (), yang sebagian besar adalah bangsa Manchu, kelompok yang dipanggil “Rakyat Panji” (qí rén). Para Manchu perempuan biasa mengenakan gaun one-piece yang retrospektif, yang kemudian dikenal sebagai “qípáo” atau Gaun Panji.
Pada tahun 1911, saat revolusi menggulingkan bangsa Manchu, kebiasaan pakaian perempuan bangsa Manchu tetap bertahan, kemudian dikembangkan dan menjadi pakaian tradisional perempuan bangsa Cina.
Pakaian qípáo asli berbentuk lebar dan longgar, menutup sebagian besar tubuh perempuan dan hanya menampakkan bagian kepala, tangan dan ujung jari kaki. Sifat longgar pada pakaian tersebut dimaksudkan untuk menyembunyikan sosok pemakainya tanpa memandang usia.
Versi modern, yang sekarang popular di China sebagai “standar” qípáo, orang-orang bersemangat untuk mencari gaya yang lebih modern dari qípáo tua agar lebih pas dengan selera mereka. Bentuk yang langsing dan pas dengan tubuh dengan potongan yang tinggi membuat perbedaan yang besar dari versi tradisionalnya.
Pakaian yang populer dengan nama Cheongsam ini dalam versi modern lebih menonjolkan figur perempuan, karena itu sangat popular sebagai pakaian bagi masyarakat golongan atas. Saat fashion barat berubah, Cheongsam pun ikut menyesuaikan.
Bentuk pakaian Cheongsam yang mudah dikenakan dan nyaman ini cocok dengan bentuk tubuh perempuan bangsa Tionghoa. Leher tinggi, lengkung leher baju yang tertutup, lengan baju yang bisa pendek, sedang atau panjang, sesuai dengan musim dan selera. Memiliki kancing di sisi kanan, bagian dada longgar, dan belahan di sisi mulai dari pinggang, semakin menonjolkan kecantikan tubuh dari perempuan yang mengenakannya.
Kecantikan lain dari Cheongsam adalah dapat dibuat dari berbagai macam bahan dan memiliki keragaman panjang pakaian, dapat digunakan untuk acara resmi atau santai.
Cheongsam memang menampilkan sisi kesederhanaan, keanggunan, kemewahan dan kerapihan dari perempuan. Maka tak mengherankan jika saat ini telah menjadi mode fashion di dunia, bukan hanya bagi warga Tionghoa, tapi juga warga Negara lain pun sudah menggandrungi pakaian ini.
Saat ini popularitas Cheongsam sudah menjamah ke seluruh penjuru dunia, sejumlah desainer fashion kelas dunia pun tak ragu untuk mengadaptasi rancangan pakaian ini ke dalam koleksinya. Di Indonesia, Cheongsam sering dipakai untuk perayaan Imlek. Tapi, perpaduan Cheongsam dengan desain modern terbaru akan menjadi tampilan yang menarik untuk dikenakan oleh para perempuan.
Sudahkah Anda menyiapkan Cheongsam dan Changsan untuk peryaan Cap Go Meh tahun ini?
(tionghoa.com/ Wikipedia/

Entri Populer

Latest News