MAKE YOU ALWAYS COOL, CALM AND CONFIDENCE
Pages
The Godfather Mengangkat Citra Mafia Italia di Layar Putih
Kerap memperoleh predikat sebagai film terbaik sepanjang masa, The Godfather (1972) garapan sutradara Francis Ford Coppola mengangkat tema klasik perang antar keluarga mafia Italia-Amerika (Cosa Nostra) dengan pendekatan yang berbeda dari film-film bertema sejenis.
Film-film bertema gangster atau dunia hitam lazimnya mengambil plot dari sudut pandang orang luar (outsider) - misalnya aparat - yang melihat anggota mafia dan organisasinya dengan penuh kebencian dan kemuakan, dan berupaya “menghukum” karakter-karakter sampah masyarakat tersebut dengan menempatkan mereka pada posisi antagonis, yang di penghujung cerita akhirnya dilibas oleh penegak hukum. Kontras dengan pendekatan klise tersebut, The Godfather mengambil perspektif orang dalam (insider) yang melihat proses lahir, tumbuh dan bertambah kuatnya organisasi mafia adalah konsekuensi dari sistem politik dan sosial yang korup.
Bertolak belakang dengan kebencian masyarakat pada sosok mafia di dunia nyata, The Godfather memperoleh sambutan antusias publik. Film dengan anggaran pembuatan 6,5 juta dollar ini memperoleh pendapatan kotor hingga 245 juta dollar selama masa pemutarannya (perhitungan nilai dollar tahun 1972-1973). The Godfather memenangkan piala Oscar untuk film terbaik, skenario adaptasi (Francis Ford Coppola dan Mario Puzzo), dan pemeran utama pria (Marlon Brando), di samping delapan nominasi lainnya. Musik tema film yang digarap oleh Nino Rota dan Carmine Coppola juga memperoleh banyak pujian dan menjadi salah satu musik tema film yang paling dikenang sepanjang masa.
Namun ada satu sisi yang membikin sebagian orang miris, yakni kenyataan bahwa The Godfather juga memiliki andil dalam “memutihkan” citra mafia, khususnya mafia Italia (Cosa Nostra). Bahkan Coppola sendiri sempat ragu-ragu untuk menyutradarainya karena khawatir hasilnya akan terkesan memuja-muja (glorify) gaya hidup anggota mafia yang menghalalkan kekerasan dan pembunuhan.
Dalam film itu memang kehidupan Keluarga Corleone sebagai sentral cerita film digambarkan layaknya keluarga aristokrat kaya dan berpengaruh. Tidak ada adegan perjudian kelas bawah, tempat pelacuran murah, atau aktivitas-aktivitas gelap lain yang biasa menjadi ladang bisnis gangster papan bawah. Sebaliknya, sepanjang film berseliweran orang-orang berpakaian tuksedo rapi dengan gerak tubuh dan artikulasi yang elegan, bergaul dengan kalangan selebritis, dekat dengan politisi federal dan penegak hukum yang membekingi operasi ilegal mereka, dan segala aspek gaya hidup glamor lainnya.
The Godfather bahkan mampu mempengaruhi perubahan karakter dan tabiat anggota mafia di dunia nyata. Para bos maupun anggota biasa Cosa Nostra menyambut antusias film tersebut dan meniru-niru gerak tubuh maupun gaya hidup para karakter di dalamnya. Paulie Intiso dan Nicky Giso, dua anggota keluarga mafia Patriarca di New York, setelah menonton The Godfather mulai mengubah gaya bicara dan tata bahasa mereka, dimirip-miripkan dengan Don Vito Corleone (Marlon Brando). John Gotti, kepala keluarga Gambino yang dijuluki “the Teflon Don” (karena dikenal sangat licin dalam menghindari jeratan hukum - seperti panci teflon anti lengket) mengimitasi gaya hidup glamor keluarga Corleone dengan menampilkan kehidupan keluarganya sendiri kepada pers dan masyarakat umum layaknya keluarga aristokrat. Juga adegan mencium tangan Don Corleone sebagai tanda penghormatan turut ditiru para kepala keluarga mafia dengan menyuruh anak buah mereka melakukan hal yang sama.
Terlepas dari keluhan terhadap distorsi penggambaran yang membikin penjahat nampak seperti warga masyarakat teladan, kita dapat melihat bahwa di situlah letak kekuatan The Godfather membentuk image baru mafia ke dalam ingatan kolektif publik yang pernah menontonnya. The Godfather, walau tidak sampai menggiring orang untuk berpikir kalau anggota mafia itu orang baik dan layak diteladani, berhasil menanamkan rasa empati publik dengan menampilkan citarasa berkelas dan sisi manusiawi dari mereka yang selama ini dianggap sebagai sampah masyarakat.
Penonton diajak untuk bersimpati kepada Don Corleone yang kebapakan dan keluarganya yang “dizalimi” oleh Emilio Barzini, Philip Tattaglia, dan segenap komplotannya. Pada akhir film mereka bersorak ketika Michael Corleone (Al Pacino) - sang kepala keluarga baru yang naik menggantikan ayahnya – akhirnya berhasil menetralisir ancaman dengan membantai sekaligus lima kepala keluarga mafia New York plus Moe Greene, pengelola kasino milik keluarga Corleone di Las Vegas yang membangkang. Jarang yang berpikir kritis bahwa melakukan pembunuhan berencana di kehidupan nyata adalah kejahatan serius.
Bagaimanapun Coppola nampaknya berusaha untuk tidak terlalu jauh meromantisasi kehidupan organisasi kriminal. Pada dua sekuel The Godfather (The Godfather part II dan III) dia lebih memusatkan cerita pada tragedi kehidupan Michael sang pewaris “tahta” keluarga Corleone. Michael mewarisi kecerdasan dan bakat kepemimpinan ayahnya, namun kehilangan sisi lembut dan kehangatan pribadi sang ayah yang membuatnya dicintai banyak orang.
Michael adalah pria yang dingin, kalem, tak banyak bicara atau tersenyum. Orang sulit menduga isi hatinya. Sepintas dia lebih terlihat seperti pengusaha biasa yang menjalankan bisnis legal. Dan memang kebanyakan bisnisnya legal – termasuk beberapa kasino di Las Vegas yang menurut hukum setempat diperbolehkan. Yang membedakannya dengan pengusaha normal adalah dia memelihara sayap kriminal - organisasi di bawah kendali caporegime-nya yang berisi orang-orang terlatih untuk mengamankan kepentingan bisnisnya dengan segala cara, termasuk membunuh jika diperlukan.
Sebagai organisator dia sangat efektif dan brilyan. Saking efektifnya, sampai-sampai mampu menyingkirkan konflik batin dengan tak segan membunuh kakaknya sendiri, Fredo Corleone (John Cazale), yang mengkhianatinya. Sebagai kepala keluarga dia sangat loyal, berusaha melindungi keselamatan keluarganya dengan segala cara, namun di sisi lain menuntut loyalitas serupa yang bagi orang lain tidak masuk akal. Dia memukul dan mengusir istri yang dicintainya, Kay Adams (Diane Keaton), ketika mengetahui Kay sengaja menggugurkan kandungannya. Kay yang didorong rasa muak pada kehidupan kriminal suaminya berpikir lebih baik menggugurkan kandungan karena tidak ingin anaknya kelak akan menempuh jalan hidup yang sama seperti bapaknya sebagai bos organisasi kriminal.
Keputusan membunuh Fredo menyisakan penyesalan mendalam yang menghantui sisa hidup Michael. Orang yang paling dia percayai, Tom Hagen sang consiglieri (penasihat keluarga) telah meninggal, istrinya pergi dan menikah dengan orang lain – walau tetap menjalin hubungan baik dengannya. Elemen putih yang masih tersisa tinggal anak-anaknya yang telah tumbuh dewasa dan memilih jalan hidup lurus.
Secara bertahap Michael berusaha membersihkan bisnisnya dan memulihkan citranya sebagai warga masyarakat yang baik. Namun bak terkena kutukan, dia tak mampu lepas dari jerat kehidupan kriminal ketika berturut-turut muncul berbagai insiden yang menghalangi usahanya menjadi orang baik. Puncaknya adalah ketika dia harus kehilangan putri yang dicintainya yang tewas tertembak saat terjadi percobaan pembunuhan terhadapnya di muka gedung teater di Sicilia.
The Godfather merupakan contoh bagus bagaimana sebuah karya seni, khususnya dalam format audio-visual dapat mempengaruhi opini publik atas suatu isu. Strategi memanfaatkan kekuatan sugesti film sebagai bagian dari kampanye public relations dapat kita lihat, misalnya, pada film-film propaganda yang dibikin untuk menampilkan kehebatan teknologi perang dan pasukan tempur Amerika Serikat macam seri film Sylvester Stallone, the First Blood (Rambo).
The Godfather, walau tidak didanai oleh mafia namun selama pembuatannya banyak dipermudah oleh organisasi kriminal tersebut. Mereka meminjamkan orang-orangnya dalam proses produksi, membantu riset cerita, menyediakan akses dan keamanan di lokasi syuting, hingga mengizinkan beberapa anggota mafia ikut bermain. Sebutlah Lenny Montana yang memerankan Luca Brasi (tukang pukul Don Corleone) dan Gianni Russo yang memerankan suami Connie Corleone, Carlo Rizzi.
Inilah 5 Penipu Kelas Kakap Dunia
Inilah 5 Penipu Kelas Kakap Dunia
1.Frank William Abagnale Jr
Frank William Abagnale. Jr, kelahiran 27 April 1948, adalah seorang penipu handal yang beroperasi sejak tahun 1960 selama 5 tahun. Penipuan perdananya dimulai saat ia berusia 16 tahun dan ia menulis cek atas namanya sendiri dengan nominal yang lebih besar dari isi tabungannya. Ia juga berhasil mendapatkan lebih dari $ 50.000 USD dengan cara mencetak nomor rekeningnya di slip deposit yang kosong dan meletakkannya dalam tumpukan slip bank yang asli.
Karir penipuannya dilakoni sejak ia umur 16 tahun. Ia juga selama 2 tahun menyamar sebagai pilot Pan America agar dapat berpergian gratis keliling dunia dengan memanipulasi jadwal penerbangan. Tidak sampai disitu, Frank bahkan sempat menyamar sebagai dokter anak selama 11 bulan dengan nama Dr. Frank Conners di Rumah Sakit Gorgia. Ditambah lagi, ia sempat memalsukan ijazah Hukum dari Harvard University dan mendapat kerja di kantor pengacara di Louisiana.
Semua ilmu atas pekerjaannya dipelajari dari film dan video dokumenter Selama 5 tahun penipuannya, Frank hidup dengan 8 identitas palsu. Dan hasilnya ia berhasil menggondol lebih dari $ 2.500.000 USD di 26 negara. Kebanyakan hasil penipuannya digunakan untuk gaya hidup yang mewah/mahal.
Sampai akhirnya ia tertangkap oleh FBI selama buron hamper 6 tahun, kelihaianya dalam menghindar dari kejaran FBI membuat seluruh staff keamanan Amerika tercengang.
Sejak dibebaskan dari penjara pada tahun 1974, Frank telah membantu FBI menangkap beberapa pemalsu yang paling sulit ditangkap di dunia dan pemalsu cek, dan ia dianggap salah satu otoritas terkemuka di dunia pada penipuan bank dan pemalsuan dan frank juga mendesain sekuritas cek dihampir bank seluruh dunia, dan ia hidup sejahtera karena 500 cek setiap harinya di gunakan oleh perusahaan raksasa dunia dan ia dibayar puluhan juta dolar setiap tahunnya, yang pada akhirnya ia mendirikan “Abagnale & Associates, security consultants” dan kisah Frank W. Abagnale di tuangkan sebagai film kisah nyata yang berjudul “Catch Me If You Can”
2. Victor Lustig:
Victor Lustig, kelahiran January 4, 1890, ia terlahir sebagai seorang penipu yang handal. Penipuan pertamanya melilbatkan mesin pencetak uang rusak seharga $ 30.000 USD.
Ditahun 1925, Lustig memulai penippuannya ketika membaca sebuah koran. Pada satu artikelnya, dibahas masalah yang dihadapi kota untuk memelihara Menara Eiffel. Idenya muncul seketika dan dengan segera ia menyamar sebagai petugas pemerintah dan mengundang 6 perusahaan besi untuk mendiskusikan masalah ini.
Lusting berkata pada para kepala perusahaan tersbut bahwa biaya pemeliharaan Menara Eiffel sangat besar dan tidak dapat biayai oleh pemerintah lagi. Jadi, Lustig menjual Menara Eiffel dan kabur dengan kereta dengan koper berisi uang. Sang pembeli yang tertipu kemudian melapor ke polisi. Tidak sampai disitu, Lustig bahkan berhasil meyakinkan Al capone untuk menginvestasikan $ 40.000 USD untuk bermain saham. Lustig kemudian membawa uang tersebut untung didepositokan. 2 Bulan kemudian ia mengembalikan uang ke Al Capone dengan alasan harga saham jatuh. Al Capone yang percaya dengan integritas Lustig bahkan tertipu dengan memberi Lustig $ 5000 USD lagi.
Tahun 1907 Lustig Lustig ditangkap di Amerika dan didakwa atas sejumlah kasus penipuan tapi ia sempat kabur juga hingga beberapa kali yang pada akhirnya ia tertangkap dan dikirim ke Alcatraz penjara teraman di dunia.
3.Christoper Rocancourt:
Christopher Thierry Rocancourt kelahiran 16 Juli 1969, ia adalah seorang penupu yang motifnya menipu orang-orang kaya dengan menyamar sebagai anggota Rockefeller Prancis. Christopher berasal dari keluarga yang terpuruk. Ibu Christopher adalah seorang wanita tuna susila dan ayahnya adalah pemabuk. Ia dititipkan di panti asuhan saat berusia 5 tahun, namun melarikan diri dan hidup mandiri di Paris.
Penipuan pertamanya adalah dengan menjual properti yang bukan miliknya seharga $ 1.400.000 USD.Christopher sempat tinggal di Amerika, dan sewaktu ia disana, ia menggunakan sekitar 12 identitas samaran. Terkadang ia juga memanfaatkan nama ibunya yaitu “Sophia Loren” atau nama pamannya “Oscar de la Renta” dan bergaul dengan banyak selebritis. Christopher menikah dengan model Playboy bernama Pia Reyes dan menghasilkan anak bernama Zeus yang terinspirasi dari nama dewa.
Di Canada, Christopher menulis autobiografinya yang dimana didalamnya berisis nama orang-orang yang dia tipu. Pada bulan Maret 2002, ia di serahkan ke pemerintahan New York dan dinyatakan bersalah atas pencurian, penipuan, penyeludupan, dan penyuapan. Hasil kejahatannya diperkirakan lebih dari $ 40.000.000 USD.
4.Ferdinand Demara:
Ferdinand Waldo Demara 21 Desember 1921 adalah salah satu penipu terbesar. Penyamarannya hebat, meliputi pendeta, ahli bedah bahkan kepala sipir yang sama sekali tidak mempunyai keahian dalam bidangnya
Ia bergabung dengan Militer Amerika tahun 1941 dan meminjam nama teman militernya Anthony Ignolia untuk mendapat cuti. Ia kemudian memalsukan kematiannya dan memakai nama lain lagi yaitu Robert Linton French dan menjadi psikolog. Akibat perbuatannya ini ia sempat dipenjara selama 18 bulan.
Kehebatan penyamarannya dibuktikan dengan karir yang bermacam-macam, diantaranya Insinyur bangunan sipil, kepala sherif, asisten kepala sipir, dokter psikologi, perawat rumah sakit, pengacara, pengasuh anak-anak, pendeta, editor, peneliti kanker dan guru tanpa sedikitpun ilmu tentang profesinya ini.
Penyamarannya yang paling terkenal adalah sebagai dokter bedah Joseph Cyr selama perang Korea. Dia bahkan sempat melakukan operasi dan berhasil. Penyamarannya terbongkar setelah ibu dari Dr. Joseph Cyr mengetahuinya dan melaporkannya.
Demara inspirasi dari film tahun 1960 berjudul “The Great Imposter” dan ia meninggal tahun 1982 sebagai pelayan Pendeta Baptis.
5.David Hampton:
David Hampton 27 April 1964, ia adalah seorang artis penipu. Ia sebelumnya gagal masuk dalam Studio 54 yang kemudian ia berpura-pura menjadi anak dari Sidney Poitier yang membawanya masuk dalam dunia selebriti. Hampton betul-betul memanfaatkan identitas barunya sebagai “David Poiter”. Ia dapat makan gratis di restoran terkenal, meminjam uang dari orang-orang terkenal seperti Melanie Griffith, Gary Sinise dan Calvin Klein. Ia berbohong dengan mengatakan bahwa ia adalah teman dari anak orang-orang tersebut yang ketinggalan pesawat dan seluruh barang-barangnya terbawa.
Pada tahun 1983 ia tertangkap dan dihukum harus membayar sekitar $ 4.490 USD kepada para korbannya. Ceritanya ini menginspirasi terciptanya film “Six Degrees of Separation”. David Hampton meninggal akibat AIDS di tahun 2003.
Kim Kardshian Pamer Sensualitas dalam Gaun Penjahat Super
LOS ANGELES, AMERIKA SERIKAT, Berita Selebriti - Selebriti Reality Kim Kardashian Minggu malam lalu kepergok berada di New York, Amerika dalam rangka menghadiri perayaan pesta Helloween dengan mengenakan kostum si penjahat seksi Poison Ivy yang notabene musuh Batman. Betapa Kim kelihatan menonjolkan bentuk dan lekukan tubuh moleknya dalam kostum penjahat super tersebut. Lihat galeri foto berikut.
Dalam pesta itu Kim hadir sendiri tanpa ditemani suaminya Kris Humphries, kesendirian Kim ini sekaligus semakin menegaskan hubungan keduanya yang sedang memburuk.
Bahkan baru baru ini kim dikabarkan sudah melayangkan gugatan cerai ke pengadilan di negara tempatnya bernaung. Kris sempat memohon pada istrinya tersebut untuk damai namun belum diketahui dengan pasti apa penyebab Kim masih tegas menggugat Kris.
Kembali fokus pada kostum Kim dengan penjahat supernya. Dalam fto yang bisa kita lihat di sini Kim dengan nakal mewarnai rambutnya dengan warna merah, dan tentu saja kostum daun daunan super ketat nan minim semakin membuat aroma sensualitasnya begitu kental terasa. Hmmmmm :)
Untuk melengkapi tampilan Helloweennya kali si cantik ini memakai topeng kecil serupa dengan gaun yang dipakainya.
Dengan dandanannya kali ini, Kim berhasil memadukan kecantikan, keseksiannya dengan moment Heloween tahun ini.
`what a stunning style Kim`.
LEATHER JACKET - THE UNFORGETTABLE MEMORIES
Jaket kulit dapat didesign dalam berbagai model baik bergaya casual untuk orang kantoran, atau bergaya ngetrand untuk hang out dan berkendara serta yang tak kalah menariknya jaket kulit dikenakan oleh sebagian orang dalam menjalankan profesinya sehingga terkadang kemunculan design jaket kulit tertentu bisa menggambarkan (icon) komunitas tertentu. Sebagai contoh jaket kulit sering dihubungkan dengan komunitas pemakai motor (biker), pilot militer, roker, punk, metalhead, dan polisi.
Di abad ke 20 jaket kulit menjadi salah satu icon yang bombastik, seperti yang terlihat dalam beberapa film, misalnya Marlon Brandon sebagai Johnny Strabler dalam ’The Wild One” (1953), Honor Blackman sebagai Cathy Gale dalam ”The Avengers”, Mereka telah mempopulerkan jaket kulit di Amerika dan Inggris.
<
Obat Tradisional Asam Urat Dan Rematik
Entri Populer
-
mengapa ukuran penis pria di indonesia tidak terlalu besar? Ukuran Penis Ditentukan Dari Kebiasaan. Tak bisa disangkal ukuran penis memp...
-
Lady Gaga dikenal karena pakaiannya yang provokatif dan ekstravagan serta pengaruhnya yang besar terhadap selebiritis lainnya. Dan berikut ...
-
Model Baju Pria Terbaru 2012 Trend Busana Muslim 2012 - Welcome and thank you for visiting the personal blog Contoh Model Tebaru, this top...
-
Jepang adalah negara yang paling ekstrem di Asia. Pornorgraphy industri yang tumbuh secara signifikan dalam dekade ini, dan orang-orang ga...
-
50. Nikki Taylor If it seems like Nikki Taylor has been with us forever, it’s because she pretty much has. She graced ...
-
Topeng karakter, biasanya dewa, adalah ciri utama bentuk dramatis India, banyak berdasarkan menggambarkan epos Mahabharata dan Ramayana....
-
Model Rambut untuk Si Wajah Kotak Vanessa Hudgens tampil dengan curly hair Foto : eyeglasseschat.com G...
-
Menjadi seorang pemain film porno, membuat Nyomi Marcela kesulitan untuk mendapatkan kekasih. Setiap pria yang mendekatinya, biasanya ...
-
kejutan diranjang untuk suami , trik cara beri kejutan seksi untuk pasangan Ini dia 4 trik memberi kejutan seksi untuk suami .Tak ...
-
Guys,,tau gak setiap daerah ato negara yang ada memilki budaya-budaya tersendiri termasuk pergaulan anak remaja, some info buat kalian y...