SUDAH siap mengganti koleksi baju Anda? Tanpa bermaksud menjadi “cenayang” untuk tren fashion di tahun ini, kami mengadaptasi New York Fashion Spring 2012. Hasilnya ada lima tren wajib yang bisa Anda coba, untuk tampilan berbeda di awal tahun. Apa saja? Simak liputan Metro Fashion selengkapnya di halaman ini.

Sama seperti mutiara, motif binatang akan selalu menjadi item klasik yang akan ada setiap musim. Tapi, kalau tahun 2011 ini animal print dikuasai oleh binatang - binatang buas seperti ular dan leopard, di tahun 2012 nanti akan ada pendatang baru yaitu motif burung dengan warna dan ukuran yang lebih beragam, serta bentuk yang lebih delicate.

Shall we start “hunting” now?

Langkah awal Anda dapat berburu koleksi desainer terkenal Garolina Herrera, Marc Jacobs, dan Jill Stuart. Tapi bila Anda kekurangan waktu, menurut Supervisor Promosi Matahari Department Store Mal Ratu Indah, Yudhi B Saptono, Anda dapat lebih kreatif dengan memadupadankan beberapa koleksi baju yang ada di beberapa pusat perbelanjaan di Makassar.

“Tidak susah untuk mengikuti tren, tinggal cari koleksi baju yang motifnya binatang seperti burung. Terus pilih model baju baby doll, mini dress, atau skirt lengan panjang plus rok lebar,” sebut Yudhi.

Pilihan tren fashion lainnya bertema “A Touch of Orange”.

Tema ini berasal dari inspirasi warna cerah untuk 2012 yang lebih baik. Jadi, jangan takut untuk bereksperimen dengan warna-warna mencolok, terutama dengan warna oranye atau tangerine yang akan menjadi the ‘it’ color untuk tahun ini.

“Kalau kamu merasa kurang nyaman dengan balutan warna oranye yang menyelimuti tubuh, bisa dipadukan dengan warna lain yang lebih soft. Seperti kuning gading, krem, atau cokelat muda,” kata Yudhi.

Sebagai panduan gaya tema ini, silakan Anda mencari koleksi busana dari desainer ternama Carlos Miele, Jany Packham, Charlotte Ronsom.

Lalu untuk pilihan tren ketiga ada tema “Sheer”.

Tema ini pakaian dengan efek tembus panjang. Tren ini dihadirkan Christian Dior dan Eli Tahari di New York Tren Spring 2012. Tujuannya untuk menghadirkan kesan seksi dari seorang perempuan anggun dengan tampilan elegan, kasual dan sporty.

“Untuk tema tren ini, kita bisa bereksperimen dengan memadukan sheer with tank top atau legging hitam agar tetap nyaman bergerak tanpa terlihat mencolok,” papar Yudhi panjang lebar.

Tren fashion kelima yang tampil di New York Spring 2012 adalah tema “One Shoulder”.

Potongan pakaian “One Shoulder” termasuk item klasik. Dengan menggunakan one shoulder tops atau dress, kamu bisa terlihat seksi tanpa terlihat vulgar. Berbagai ornamen seperti ruffles, sequins dan bordir akan memberikan sentuhan berbeda pada koleksi one shoulder tahun depan. Ini ditampilkan desainer dunia Donna Karan, Missoni, Giorgio Armani sebagai koleksi terbaru 2012.

Terakhir, tren fashion kelima yang wajib dicoba adalah “Peplum”.

Pada koleksi Spring 2012, para desainer mencoba bermain dengan siluet ini dengan mewujudkannya ke dalam beberapa outfit, mulai dari tube dress, skirt, celana panjang hingga blazer.

Bila Anda bingung dengan tema kelima ini, silakan cari koleksi terbaru desainer muda Jason Wu dan Preen.

Namun, hati-hati dengan kamu yang bermasalah dengan pinggul besar, karena model ini hanya akan menambah volume pada bagian tersebut.

Jika di 2011 trend fashion dikuasai oleh fashion dari Korea, maka di 2012 ini sepertinya akan ada pergeseran yang cukup besar. Fashion Korea emang keren kok sobeX.

Baju dengan warna pastel, bahkan beberapa warna terlihat tabrak-tabrakan, dan pakaiannya pun timpuk-timpukan.
Ini adalah salah satu contoh trend fashion Korea. Skinny jeans berwarna cerah, dipadukan dengan kemeja tangan panjang yang juga berwarna cerah, lalu ditutup dengan rompi atau blazer. Nggak cukup disitu, masih ditambah lagi dengan syal, juga topi pet. Trend fashion Korea juga nggak lengkap jika tanpa mewarnai rambut.

Keren kan sobeX. Emang keren kok. Banyak bintang-bintang Korea yang tampil di atas panggung dengan dandanan seperti itu. Meski begitu, ada satu hal yang harus disadari, trend fashion Korea terkesan ribet dan agak berlebihan. Di Korea, okelah itu menjadi trend. Toh emang budayanya juga kayak gitu. Lantas, bagaimana dengan di Indonesia? Cocok-kah?

“Ya, cocok dan nggak cocok juga sih sobeX,” kata Uliany Rahmi dari UNP. “Gini, trend fashion Korea emang cocok buat di atas panggung, tapi gimana dengan keseharian? Kalau untuk pergi hang-out, okelah bisa dikreasikan seperti itu, tapi kalau untuk kuliah dan kerja, ya ribet kan.”

Fitria, rekan Uli, sesama mahasiswa UNP juga menyatakan bahwa trend fashion Korea yang banyak menggunakan warna pastel lebih terlihat cocok untuk orang muda. “Warna pastel cocoknya untuk remaja atau yang masih muda gitu. Kalau untuk yang ingin terlihat dewasa, sebaiknya hindari warna pastel.”

“London street style kayaknya lebih cocok tuh sobeX. Di televisi udah banyak kok diulas tentang itu,” kata Uli lagi. “Terlihat lebih simpel kalau dibandingkan dengan trend fashion Korea. London street style juga cocok dipakai buat kuliah maupun bekerja. Meskipun kadang terlihat sedikit aneh bagi sebagian orang.”

“Bagi orang yang nggak biasa dengan fashion, trend London street style mungkin terlihat aneh. Akan tetapi, itu sebenarnya nggak masalah kok. Di sana orang pergi bekerja dan hang-out emang terlihat santai. Beda dengan Indonesia yang serba diseragamkan,” sebut Ori Putri Firmany dari UBH. “Di sana, kinerja itu penting, nomor satu,” sambung gadis yang hobi modeling ini.

“Aku lihat di majalah, dominan blazer gitu sih sobeX. Tapi masih terlihat cukup sopan kok. Mereka terlihat santai saat pergi bekerja, kuliah maupun hang-out,” kata Rion Andesman dari UBH.

“Emang bener apa yang dikatakan Ori, di sana kinerja itu penting, kerja tak harus dalam kantor dengan pakaian rapi, disetrika licin dan berdasi. Buktinya, banyak kok pekerja di sana mengalihkan tempat kerjanya le  cafe.

Alas kaki model clog yang klasik dari Crocs nyatanya masih menjadi tren fashion dunia, termasuk di kalangan selebriti. Dikenal sebagai koleksi The Classic, Crocs model clog menjadi fashion statement yang ringan dan nyaman dikenakan selebriti perempuan juga laki-laki, termasuk para generasi keduanya atau anak-anak selebriti dunia.

Saat produsen sepatu di Colorado ramai diberitakan akan tutup karena krisis pada 2009, Crocs justru semakin unjuk gigi, dan mencatat penjualan 1 miliar dollar untuk kali pertama. Tak hanya itu, penggemar Crocs dari kalangan selebriti juga semakin meluas. Tak hanya anak-anak, namun juga kalangan muda, para musisi hip hop ternama seperti Rihanna dan Leighton Meester, hingga selebriti chef Mario Batali, yang mengoleksi clog oranye sebagai fashion statement-nya.

Alas kaki yang ringan dan nyaman dengan pilihan warna cerah menjadi favorit selebriti dunia tanpa kenal usia. Beberapa persona mungkin memilih tak mengenakan model clog karena terlalu klasik dan jauh dari kesan feminin. Bagaimana pun model clog ini tetap dipilih oleh Sarah Jessica Parker dan Heidi Klum, untuk dikenakan anak-anak mereka tentunya. Tapi, bagi Alicia Silverstone dan Teri Hatcher, mereka tampil percaya diri mengenakan clog yang membuatnya nyaman menjalani aktivitas santai sambil berjalan kaki. Silverstone memilih warna aman, clog hitam yang dipakainya usai latihan pilates, sementara Hatcher punya selera lain, ia memilih clog hijau muda menyala.

Pengaruh tren Crocs model clog ini bahkan meluas hingga ke sosok yang menjadi panutan, seperti Steven Tyler dan Jack Nicholson. Supermodel Gisele Bundchen juga mengizinkan suaminya, Tom Brady, mengenakan clog saat bermain dengan anak laki-lakinya Benjamin di pantai. Memang clog tepat digunakan di pantai karena didesain tahan air dan mudah dibersihkan. Boleh jadi tampil kasual dengan alas kaki nyaman menjadi pertimbangan utamanya, namun tentunya persona fashion tak mengabaikan unsur gaya dan tren fashion dalam berpenampilan. Bisa jadi, sepatu clog ini masih masuk dalam kategori fashionable bagi Gisele.

Alas kaki ini untuk kali pertama dikenalkan ke publik di acara pertunjukkan perahu di Fort Lauderdale, Florida, 2002 silam. Pada awal kemunculannya, sepatu model klasik ini digemari kalangan chef dan tenaga medis karena modelnya yang praktis dan tahan lama. Jika pada akhirnya sepatu clog yang terbuat dari bahan Croslite (bukan karet), menjadi populer, dan bahkan menjadi bagian tren fashion, ini memang mengejutkan.

Aplikasi teknologi Croslite inilah yang membuat sepatu ringan ini tidak meninggalkan jejak serta anti-bau kian digemari. Crocs kini dijual di lebih dari 90 negara. Merek sepatu ini pun terus berinovasi dengan berbagai model yang lebih gaya juga feminin, untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan aktivitas baik bekerja, sekolah juga untuk mendukung penampilan kasual.

Meski begitu sepatu ini juga mengundang kontroversi. Banyak yang menyukainya karena nyaman dipakai dan bahkan dipercaya memiliki manfaat kesehatan pada kaki, namun banyak juga yang mengejek modelnya. Tetap saja, faktanya Dailymail menyebutkan, 1,6 juta orang menyatakan "like" di Facebook Fan Page milik Crocs. Di sisi lain, pada Mei 2010, majalah Time memasukkan Crocs sebagai satu dari 50 inovasi terburuk di dunia. Apa pun itu, nilai penjualan yang tinggi membuktikan bagaimana sepatu klasik yang dianggap jelek ini justru kian digemari di berbagai penjuru dunia.

Di Indonesia, perhatikan saja setiap kali Crocs, melalui PT Metrox Lifestyles, menggelar diskon besar-besaran. Antrian panjang tak terbendung setiap kali program diskon digelar. Selalu saja ada penggemar setia yang menantikan diskon, demi mendapatkan sepatu yang dalam harga normal masih berada di kisaran harga lebih dari Rp 500.000 untuk sepatu dewasanya.

Satu-satunya teori yang dapat menjawab mengapa Crocs begitu populer, adalah orangtua selebriti dunia yang memilihkan sepatu asli Amerika ini untuk anak-anaknya. Bahkan seorang Sarah-Jessica Parker yang dikenal stylish, memilihkan sepatu Crocs navy untuk anak laki-lakinya James Wilkie. Begitu juga Halle Berry yang membelikan sepasang sepatu Crocs pink untuk putrinya Nahla, dan tak ketinggalan ibu glamor lainnya seperti Kate Hudson, Angelina Jolie dan Naomi Watts. Pilihan para ibu selebriti ini terhadap sepatu anaknya boleh jadi adalah referensi fashion bagi kaum ibu lainnya di dunia.