Diet
Membuat keputusan untuk menurunkan berat badan akan menghasilkan konsekuensi psikologis, emosional dan fisik. Berbagai cara diet akhirnya dilakukan. Kabar buruknya, banyak program diet yang justru merugikan kesehatan dan kestabilan mental yang membuat diet jenis ini tidak pernah berhasil.
Beberapa puluh tahun terakhir, budaya menurunkan berat badan telah menjadi tren. Banyak cara telah dilakukan, dari minum jus, hanya makan jeruk tiap kali makan dan bahkan memesan rancangan program yang tak terhitung jumlahnya dari iklan.
Beberapa program diet yang mengklaim menurunkan berat badan dengan cepat, metodenya bisa jadi tidak sehat, dan berat badan yang berkurang biasanya tidak tahan lama.
“Semua orang mencari jalan paling ampuh demi program diet. Masalahnya, tidak ada makanan super yang benar-benar berhasil. Tidak ada diet yang sesuai untuk perubahan gaya hidup jangka panjang,” jelas John Bock, ahli nutrisi dan ahli diet di pusat Terapi Gizi Terpadu di Southern New Jersey.
Berikut adalah 10 program diet yang tak akan pernah berhasil menurut ahli diet dan nutrisi John Bock seperti dilansir TheDailyMeal dan dirangkum Oleh DetikHealth.com:
1. Diet Air
Dasar yang digunakan:
Sepanjang hari, tubuh perlu minum 64 ons air murni dalam suhu 10 derajat Celcius atau lebih dingin. Gagasannya adalah tubuh perlu menggunakan energi untuk memanaskan air hingga sesuai dengan suhu tubuh.
Untuk melakukannya, dibutuhkan sekitar 12 kalori untuk setiap liter air. Jadi, orang yang melakukan diet air akan membakar kalori secara alami dengan menggunakan energi internal untuk memanaskan air.
Mengapa Tidak Berhasil:
“Secara teoritis, ilmu yang mendasari diet ini masuk akal pada tingkat molekuler, tapi tidak masuk akal pada tingkat klinis. Cara ini tidak akan bekerja secara efektif,” jelas Bock.
Bock memang mengakui bahwa minum lebih banyak air setiap hari dapat mendukung gaya hidup sehat. Namun faktor air dingin lah yang membuat orang percaya bahwa cara itu efektif untuk menurunkan berat badan.
Lebih penting lagi, tidak semua orang bisa mengikuti diet ini. Pasien penyakit jantung, ginjal dan hati memiliki gangguan penyimpanan cairan dan ketidakseimbangan elektrolit.
2. Diet Coklat Susu
Dasar yang digunakan:
Diet ini dilakukan dengan cara minum tiga gelas 1 persen susu coklat sepanjang hari, diikuti pola makan yang sehat, maka berat badan akan berkurang.
Kalsium, vitamin D, peningkatan daya tahan tubuh untuk melakukan olahraga lebih banyak, dan hubungan positif antara protein dengan berat badan, akan membantu penggunanya berdiet tanpa perlu melakukan diet lagi. Kombinasi protein dan karbohidrat akan membantu metabolisme tubuh membakar lemak.
Mengapa Tidak Berhasil:
“Kalsium berfungsi sebagai pendorong metabolisme dan vitamin D akan membantu tubuh membakar lemak, ini semua adalah lelucon. Tidak ada bukti bahwa vitamin D atau kalsium akan menyebabkan penurunan berat badan. Dari sudut pandang klinis, tidak berhasil,” kata Bock.
Protein dan karbohidrat yang ditemukan dalam makanan ini sebenarnya digunakan untuk mengisi tubuh 30 menit setelah berolahraga. Meskipun program diet ini akan memicu latihan olahraga rutin, penurunan berat badan dengan menggunakan metode ini hampir tidak ada hubungannya dengan susu coklat itu sendiri.
3. Diet Rendah Karbohidrat
Dasar yang digunakan:
Pada dasarnya tubuh mulai kurang banyak makan karbohidrat seperti buah-buahan dan sayuran yang mengandung zat tepung kemudian menggantinya dengan makanan kaya protein.
Tubuh memecah karbohidrat untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar utama dengan memproduksi glukosa yang masuk ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan insulin.
Teorinya, insulin mencegah pemecahan lemak dalam tubuh dengan cara memungkinkan gula digunakan untuk pembakaran energi. Penurunan karbohidrat berdampak pada rendahnya kadar insulin, membakar lemak yang disimpan untuk cadangan energi, dan akhirnya membantu menurunkan kelebihan berat badan.
Mengapa Tidak Berhasil:
Ketika pertama kali diet dicetuskan, beberapa orang beranggapan bahwa satu pon daging lebih baik daripada satu pon roti. Asupan karbohidrat harus disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk wanita hamil, remaja, dan penderita diabetes, waspadalah terhadap diet ini.
Memantau kadar karbohidrat penting karena merupakan sumber utama energi bagi tubuh. Kadarnya benar-benar harus diukur oleh profesional gizi untuk memastikan penurunan berat badan yang sehat.
“Ada banyak kesalahpahaman dalam diet ini. The American Dietetic Association merekomendasikan agar mendapat asupan 55 – 60 persen kalori dari karbohidrat.” kata Bock.
4. Diet Paleo
Dasar yang digunakan:
Program ini didasarkan pada diet kuno yang memakan tumbuhan liar dan hewan di jaman batu atau Paleolitikum. Anggapan ini didasarkan pada prinsip bahwa masyarakat pra sejarah yang berprofesi pemburu dan peramu tidak menderita penyakit modern karena kurangnya kalori dalam makanan.
Mengapa Tidak Berhasil :
“Saya menyukai diet ini karena mempromosikan makanan utuh. Secara ilmiah, tubuh akan sangat dibatasi konsumsi makannnya, sehingga akan kekurangan susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan, yang merupakan sumber nutrisi penting,” kata Bock.
5. Diet Mengunyah
Dasar yang digunakan:
Diet ini merekomendasikan agar mengunyah makanan secara menyeluruh, yaitu mengunyah setiap gigitan sebanyak 80 kali, akan melumerkan makanan. Kemudian, keluarkanlah makanan itu. Teorinya, tubuh akan menyerap lebih sedikit kalori namun masih dapat menikmati rasa makanan.
Mengapa Tidak Berhasil:
“Ini bisa dikatakan bulimia, gangguan psikologis dan bentuk kebiasaan makan yang tidak teratur,” kata Bock.
Makanan yang dikunyah terlalu lama menyebabkan keengganan untuk menelan makanan. Mengunyah sebanyak itu juga akan melelahkan, dan secara sosial, hal itu tidak dapat diterima. Pada akhirnya, cara ini justru menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi karena tubuh tidak melakukan penyerapan makanan yang dibutuhkan.
Tubuh juga memproduksi asam lambung berlebih untuk mengantisipasi pencernaan yang tidak pernah dilakukan, sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan merusak gigi rkarena menyimpan makanan terlalu lama di dalam mulut.
6. Diet Makanan Bayi
Dasar yang digunakan:
Idenya sederhana, ganti satu atau dua makanan harian dengan 14 botol berbagai makanan bayi dan pertahankan satu kali makanan biasa sehari atau beberapa snackberkalori tinggi.
Perhatikan kualitas makanan bayi yang dipilih. Teori menyatakan bahwa bagian otak yang mengatur rahang akan mencegah makan terlalu banyak sehingga kita akan cukup puas makan dalam porsi kecil.
Mengapa Tidak Berhasil:
“Makanan bayi tidak dibuat untuk orang dewasa, sehingga tubuh akan kehilangan nutrisi penting. Akhirnya, bisa mengakibatkan gangguan kepadatan tulang. Meskipun tidak berbahaya, cara ini tidak boleh dilakukan untuk jangka panjang, “jelas Bock.
Meskipun berat badan mungkin bisa menyusut, hal itu tak akan bertahan lama kecuali jika memakan makanan bayi sampai akhir hayat yang dapat menyebabkan masalah.
7. Diet 17-Hari
Dasar yang digunakan:
Diet ini bukan hanya selama 17 hari, melainkan tiga siklus 17 hari yang mengatur asupan karbohidrat untuk menjaga perubahan metabolisme. Idenya adalah mengubah pola makan setiap 17 hari sebelum tubuh menghafal kebiasaan makan dapat menjaga metabolisme tetapi tinggi.
Dimulai dengan dengan makanan rendah kalori, kemudian berubah memakan 1.500 kalori per hari, kemudian tahap ketiga dapat makan sesuka hati pada akhir pekan.
Mengapa Tidak Berhasil:
Ide bahwa manusia dapat menipu tubuhnya dan memanjakannya di akhir pekan adalah konyol
“Pertama, tidak ada bukti bahwa hal itu dapat mempercepat metabolisme, dan menipu metabolisme juga tidak mungkin. Mengapa tidak memakan sedikit makanan yang disukai setiap hari dalam porsi sedang? Memanjakan tubuh pada akhir pekan tidak ada gunanya. Tubuh tidak tahu apakah itu hari Selasa atau Sabtu malam,” kata Bock.
8. Diet Sup Kubis
Dasar yang digunakan:
Selama seminggu, menikmati semangkuk sup kubis dengan pilihan makanan rendah kalori membantu tubuh mengurangi 4,5 kg, namun tidak ada pedoman yang ditetapkan untuk membantu mengelola berat badan.
Mengapa Tidak Berhasil:
“Banyak orang yang berhasil menurunkan berat badan dari diet ini karena diare yang didapatkan. Tubuh tidak mendapat kalori apapun, dan perut akan kembung karena diet yang sangat ketat. Dari sudut pandang pencernaan, cara ini adalah bencana dari hari ke hari,” kata Bock.
9. Diet HCG
Dasar yang digunakan:
Diet ini dilakukan secara intensif selama 40 hari, dengan makanan mengandung 500 kalori yang terdiri dari sayuran, buah-buahan dan dua kali makan 3,5 ons protein bersama suntikan HCG, hormon yang ditemukan pada wanita hamil.
Teorinya, cara ini akan menciptakan gejala hamil seperti mual dari morning sickness yang dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Suntikan bukanlah satu-satunya cara pemberian HCG, namun diyakini bahwa metode suntuk adalah satu-satunya yang berguna.
Mengapa Tidak Berhasil:
“Ini adalah metode yang sangat tidak aman untuk menurunkan berat badan. Diet 500 kalori dianggap tidak aman karena sangat rendah kalori dan tidak akan pernah bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Plus, tidak ada bukti bahwa hormon itu akan membantu tubuh menurunkan berat badan,” jelas Bock.
10. Diet Haleluya
Dasar yang digunakan:
Memakan semua sayuran yang 85 persen mentah dan 15 persen makanan yang dimasak. Sayuran yang dimasak dalam kondisi alami dan sayuran yang dimasak dicampur oleh apapun yang ingin dimasukkan dalam masakan.
Mengapa Tidak Berhasil:
“Saya bukan penggemar diet vegan, cara ini tidak aman. Kebanyakan pasien harus dipantau secara ketat oleh profesional kesehatan karena sering menjadi anemia. Makan sayuran mentah tidak hanya berakibat buruk pada sistem pencernaan karena makanan yang dimasak lebih mudah diserap. Juga, tidak ada bukti bahwa sayuran mentah lebih efektif daripada yang dimasak,” kata Bock.