"Happy" Merasakan "Pleasure" Setiap Hari
Rabu, 07 Desember 2011
, Posted by Fashion at 20.44
Survei di lima kota besar di Indonesia menunjukkan, delapan dari 10 orang menganggap bahwa pleasure adalah kebutuhan dan menjadi hak hidup setiap orang. Meski begitu, 80 persen orang mengakui, pleasure hanya bisa didapatkan setelah bekerja keras.
Data ini didapatkan dari 500 responden, 60 persen perempuan dan 40 persen laki-laki di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar. Magnum, merek es krim cokelat premium keluarana PT Unilever Indonesia, Tbk berada di baliknya.
Menurut temuan Magnum, ada tiga faktor pleasure bagi masyarakat Indonesia. Pleasure di antaranya berkaitan dengan sesuatu yang memberikan kesenangan, kepuasan dan pleasure atau kenikmatan itu sendiri. Survei yang dilakukan melalui metode focus group discussion, menemukan fakta bentuk pleasure bagi masyarakat Indonesia adalah liburan di pantai, kebersamaan dengan keluarga, dan bagi perempuan, belanja di mal bahkan sekadar melihat-lihat dan sensasi ketika memilih barang saat berbelanja diskon.
"Meski mengakui bahwa merasakan pleasure adalah hak hidup dan kebutuhan, 80 persen orang merasa harus melakukan sesuatu terlebih dahulu dengan kerja kerasa untuk mendapatkan pleasure," jelas Meila Putri Handayani, Senior Brand Manager Magnum saat temu media di restoran Luna Negra, Jakarta, Senin (5/12/2011).
Menurut Meila, dibandingkan masyarakat Eropa, orang Indonesia masih merasa "berdosa" jika memenuhi pleasure sebelum bekerja keras. Masih banyak orang yang menunda pleasure, karena merasa belum saatnya.
Sementara di Eropa, masyarakatnya sudah menyadari bahwa merasakan pleasure adalah hak asasi. Tanpa merasa perlu memiliki pencapaian tertentu dalam pekerjaan atau kariernya, mereka merayakan dan memaknai hidup setiap harinya dengan memenuhi sesuatu yang menjadi kenikmatan hidup baginya.
Ratih Ibrahim, psikolog klinis, mengungkapkan dari pengalamannya selama 20 tahun, ia menemui banyak orang (klien-RED), yang kehilangan cara untuk menikmati hidupnya. Banyak juga orang yang mengkorting pleasure yang sebenarnya bisa dirasakan setiap hari, bahkan dari hal paling kecil dan sederhana sekalipun.
"Jika hal ini dialami setiap hari, hari-hari terasa tak bermakna, seseorang akan merasa sedih berkelanjutan, lalu depresi, dan akhirnya datang ke psikolog atau bahkan psikiater. Padahal, pleasure dapat dirasakan setiap hari dengan menikmati hal-hal kecil, bersyukur, dan akhirnya merasakan kebahagiaan setiap harinya," jelas Ratih.
Pleasure, merupakan sesuatu hal yang ringan, menyenangkan, berupa hadiah kecil, sesuatu yang memberikan rasa senang, dan kepuasan. Dengan mengapresiasi hal-hal kecil yang dialami setiap harinya, Anda akan merasakan hidup yang lebih penuh dan bermakna.
"Tak perlu terapi ke psikolog untuk merasakan bahagia, cukup dengan menikmati berbagai hal yang kecil dan sederhana setiap harinya, Anda akan bahagia," lanjutnya.
Tak ada batasan dalam memenuhi kebutuhan akan pleasure, karena kenikmatan hidup ini bersifat subyektif. Apa yang menjadi kenikmatan hidup bagi Anda, berbeda dengan orang lain. Jika menurut Anda, adalah sebuah pleasure jika bisa berkumpul bersama keluarga, sah saja. Anda juga tak perlu mencari apa sebenarnya yang menjadi pleasure Anda, kata Ratih.
"Pleasure sudah ada, kita hanya perlu lebih peka menyadarinya. Menikmati setiap momen dengan rasa bersyukur," katanya.
Caranya?
Ikhlas dan jujur, tanpa membohongi diri, tanpa memakai topeng dengan dalih menjaga citra. Dengan melakukan hal ini, Anda akan merasa selalu bersyukur dan merasakan kenikmatan hidup setiap harinya, saran Ratih.
Ia mengakui, banyak orang yang merasa tak bahagia mendatanginya karena mereka lelah berbohong dengan dirinya sendiri. "Kebanyakan klien yang datang ke saya dengan perasaan tak bahagia seperti ini, 80 persennya adalah perempuan," jelasnya kepada Kompas Female.
Jadi, ubah hari Anda dengan merasakan kenikmatan hidup dan berbahagia karenanya setiap hari. Apapun itu, hal terkecil sekalipun, dengan mengucap syukur saat bangun tidur, bersyukur saat bercermin, saran Ratih.
Nah, giliran Anda, apa sumber kenikmatan hidup Anda, yang paling sederhana dan bisa membuat Anda bahagia saat ini juga? Jika sudah mendapatinya, penuhi kebutuhan akan pleasure itu, dan berbahagialah setiap hari karenanya.
Data ini didapatkan dari 500 responden, 60 persen perempuan dan 40 persen laki-laki di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar. Magnum, merek es krim cokelat premium keluarana PT Unilever Indonesia, Tbk berada di baliknya.
Menurut temuan Magnum, ada tiga faktor pleasure bagi masyarakat Indonesia. Pleasure di antaranya berkaitan dengan sesuatu yang memberikan kesenangan, kepuasan dan pleasure atau kenikmatan itu sendiri. Survei yang dilakukan melalui metode focus group discussion, menemukan fakta bentuk pleasure bagi masyarakat Indonesia adalah liburan di pantai, kebersamaan dengan keluarga, dan bagi perempuan, belanja di mal bahkan sekadar melihat-lihat dan sensasi ketika memilih barang saat berbelanja diskon.
"Meski mengakui bahwa merasakan pleasure adalah hak hidup dan kebutuhan, 80 persen orang merasa harus melakukan sesuatu terlebih dahulu dengan kerja kerasa untuk mendapatkan pleasure," jelas Meila Putri Handayani, Senior Brand Manager Magnum saat temu media di restoran Luna Negra, Jakarta, Senin (5/12/2011).
Menurut Meila, dibandingkan masyarakat Eropa, orang Indonesia masih merasa "berdosa" jika memenuhi pleasure sebelum bekerja keras. Masih banyak orang yang menunda pleasure, karena merasa belum saatnya.
Sementara di Eropa, masyarakatnya sudah menyadari bahwa merasakan pleasure adalah hak asasi. Tanpa merasa perlu memiliki pencapaian tertentu dalam pekerjaan atau kariernya, mereka merayakan dan memaknai hidup setiap harinya dengan memenuhi sesuatu yang menjadi kenikmatan hidup baginya.
Ratih Ibrahim, psikolog klinis, mengungkapkan dari pengalamannya selama 20 tahun, ia menemui banyak orang (klien-RED), yang kehilangan cara untuk menikmati hidupnya. Banyak juga orang yang mengkorting pleasure yang sebenarnya bisa dirasakan setiap hari, bahkan dari hal paling kecil dan sederhana sekalipun.
"Jika hal ini dialami setiap hari, hari-hari terasa tak bermakna, seseorang akan merasa sedih berkelanjutan, lalu depresi, dan akhirnya datang ke psikolog atau bahkan psikiater. Padahal, pleasure dapat dirasakan setiap hari dengan menikmati hal-hal kecil, bersyukur, dan akhirnya merasakan kebahagiaan setiap harinya," jelas Ratih.
Pleasure, merupakan sesuatu hal yang ringan, menyenangkan, berupa hadiah kecil, sesuatu yang memberikan rasa senang, dan kepuasan. Dengan mengapresiasi hal-hal kecil yang dialami setiap harinya, Anda akan merasakan hidup yang lebih penuh dan bermakna.
"Tak perlu terapi ke psikolog untuk merasakan bahagia, cukup dengan menikmati berbagai hal yang kecil dan sederhana setiap harinya, Anda akan bahagia," lanjutnya.
Tak ada batasan dalam memenuhi kebutuhan akan pleasure, karena kenikmatan hidup ini bersifat subyektif. Apa yang menjadi kenikmatan hidup bagi Anda, berbeda dengan orang lain. Jika menurut Anda, adalah sebuah pleasure jika bisa berkumpul bersama keluarga, sah saja. Anda juga tak perlu mencari apa sebenarnya yang menjadi pleasure Anda, kata Ratih.
"Pleasure sudah ada, kita hanya perlu lebih peka menyadarinya. Menikmati setiap momen dengan rasa bersyukur," katanya.
Caranya?
Ikhlas dan jujur, tanpa membohongi diri, tanpa memakai topeng dengan dalih menjaga citra. Dengan melakukan hal ini, Anda akan merasa selalu bersyukur dan merasakan kenikmatan hidup setiap harinya, saran Ratih.
Ia mengakui, banyak orang yang merasa tak bahagia mendatanginya karena mereka lelah berbohong dengan dirinya sendiri. "Kebanyakan klien yang datang ke saya dengan perasaan tak bahagia seperti ini, 80 persennya adalah perempuan," jelasnya kepada Kompas Female.
Jadi, ubah hari Anda dengan merasakan kenikmatan hidup dan berbahagia karenanya setiap hari. Apapun itu, hal terkecil sekalipun, dengan mengucap syukur saat bangun tidur, bersyukur saat bercermin, saran Ratih.
Nah, giliran Anda, apa sumber kenikmatan hidup Anda, yang paling sederhana dan bisa membuat Anda bahagia saat ini juga? Jika sudah mendapatinya, penuhi kebutuhan akan pleasure itu, dan berbahagialah setiap hari karenanya.
Currently have 0 komentar: